Minggu, Juni 16, 2013

PUISI CINTA BERTINTA AIR MATA UNTUK IBUNDA by Erison J. Kambari

Buu…!
Selalu saja yaa…
Setiap kali hari kelahiranku berulang,  KETIKA JATAH HIDUPKU KEMBALI BERKURANG .: Aku Ingat Ibu…!!

Dan, masih pula, SEPERTI DULU….:
Aku tak pernah kenal TIUP LILIN, ROTI KEJU dan BAJU BARU itu….
Anak-anakku JUGA BEGITU, Bu..
Bukankah dulu, Ayah hanya sempat mengajarkan tentang KESEDERHANAAN padaku…? Lalu beliau PERGI BEGITU CEPAT  dalam hidup kita ketika aku masih manjadi kanak-kanak yang lugu….
Selebihnya;…ya, aku BERGAYUT pada Ibu…

Dan kini, SELALU SAJA, Bu...
Ketika HARI KELAHIRANKU ke dunia kembali BERULANG,
Seketika, seraut wajah Ibu lah yang kembali MEMBAYANG…
Raut yang sarat dengan GURATAN KEHIDUPAN....
Raut yang terukir MANIS GETIR PERJUANGAN yang berbungkus KESABARAN…
Raut yang selalu TERSENYUM dalam jalan panjang MENDAKI, BERLIKU dan penuh TANJAKAN…
Raut yang tak kenal kata bentakan..cubitan..tapi beruntai PETUAH dan KEBIJAKAN.…
Raut yang tak jarang membuat KRISTAL BENING di sudut mataku kembali menggenang, bergulir dan jatuh ke SAJADAH YANG TERBENTANG ketika aku SUJUD TENGAH MALAM...….

MAAFKAN aku ,Bu....
Masih LEKAT TERPAHAT dalam ingatanku…
Tujuh  tahun silam…
Ketika aku JAUH DI LUAR KOTA..
Ketika aku TENGAH GILA dengan DUNIA KERJA di tanah Melayu sana..…
Ketika tiga hari SESUDAH LEBARAN kita berjumpa…
Ketika aku TAK SEMPAT BERLAMA-LAMA kumpul sanak saudara dan ibunda tercinta…
Ketika itu……: IBU PERGI UNTUK SELAMANYA…

Hanya lewat telepon genggam kutrima kabar; IBU TLAH TIADA…!
Di ruang kerja kuterpana....lantai kuberpijak serasa terban seketika...
Bagai petir disiang bolong, itulah saat dimana aku serasa KEHILANGAN SEPAROH DARI NAFAS ku…

Tahukan Ibu, dikala itu …
malam sehabis magrib.....aku MENJERIT TERISAK di atas Bus Antar Kota…?
Berpuluh mata MENATAP IBA seketika…dari Tanah melayu ke Ranah Minang aku BERSIRAM AIR MATA...
Pukul tiga, MENJELANG PAGI…
kumasuki gerbang Bukittinggi yg masih berselimut embun pagi...
Di pagar rumah aku DIPAPAH TIGA LELAKI…
di bingkai pintu aku TERKAPAR TAK SADARKAN DIRI…..
Ibuuuu…maafkan akuuuu…. …!!!
hanya itu SALAM terisak yg kuteriakkan saat melangkah di pintu rumah..…
Ibu tentu tak pernah tahu semua itu ..karena saat kusingkap ujung kain itu…ibu tengah TERSENYUM MEMBUJUR KAKU..
tertutup berselimut kain panjang…MENGHADAP ILLAHI….

MAAFKAN aku Buuu…..!
Sepotong jeritan lirih PENUH SESAL tak henti ku gumamkan dalam keping hati dengan cucuran air mata tumpah tercurah..
Sampai menjelang pagi….
TIGA KALI aku tak sadarkan diri…

Buuu… dari lima anak lelakimu, kenapa cuma aku yang TAK SEMPAT membisikkan ketelingamu kata maaf ketika ajal menjemputmu…?
KENAPA IBU PERGI…..DISAAT AKU PERGI...?

Semestinya KATA SESAL tak terbisik dalam hatiku....
Semestinya RATAP LIRIH tak tergumam dari bibirku…
Semestinya kata maaf pada Ibu TAK PERNAH PUTUS dalam setiap hela nafasku…
Tapi semua itu tTAK SEMPAT kulakukan sebelumnya, Bu..…
ITULAH KESALAHANKU…..

Ibu memang TAK PERNAH mengajariku untuk MENANGIS SAAT TERSAKITI.…
Ibu tak pernah membiarku mengenal kata DENDAM SAAT DIBOHONGI...
Ibu selalu mengajarku menguras peluh dan TAK HENTI UNTUK MENGAYUH…
Ibu memang tak pernah ingin aku MENGELUH apalagi MENGADUH….
Ibu selalu mengajariku untuk MERASA CUKUP dalam KETERBATASAN DIRI yang rapuh…

“Kalaupun kau ingin menangis, anakku…janganlah sekali-kali kau menangis tersebab kelemahanmu di depan manusia…tapi menangislah karena, betapa lemah dan tak berdaya nya dirimu hadapan-Nya……
Bukankah begitu pesan Ibu dulu…?

Dan kini, disaat hari kehadiranku ke dunia kembali berulang…
Saat dimana JATAH USIAKU kembali BERKURANG...
Seraut wajah tenang milik Ibu lah yang kembali MEMBAYANG…
Wajah perempuan yang tlah MEMINJAMKAN LORONG RAHIMNYA untuk mengantarku ke dunia fana yang garang…
Seraut wajah yang selalu membuat kristal bening di sudut mataku selalu menggenang, bergulir dan jatuh ke sajadah panjang ketika aku sujud tengah malam…..

“Ibuuuu…MAAFKAN Akuuu...!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment Please!